Senin, 10 Desember 2012

Seven Tools


SEVEN TOOLS


Pengertian Kualitas
Manajemen kualitas adalah “sebuah sistem manajemen strategis terpadu yang  melibatkan  semua  staf  dan  menggunakan  metode-metode  kualitatif  dan kuantitatif  untuk  terus  meningkatkan  proses-proses  di  dalam  organisasi  demi memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan-harapan pelanggan”. Secara konseptual, manajemen kualitas dapat diterapkan baik pada barang  maupun jasa, karena  yang ditekankan dalam penerapan manajemen kualitas adalah peningkatan sistem kualitas. Pada dasarnya proses industri harus dipandang sebagai suatu peningkatan terus-menerus (continuous industrial process improvement), yang dimulai dari sederet siklus sejak adanya ide-ide untuk menghasilkan suatu produk, pengembangan produk,  proses  produksi,  sampai  distribusi  kepada  konsumen.  Seterusnya, berdasarkan informasi sebagai umpan-balik yang dikumpulkan dari pengguna produk (pelanggan) itu dapat dikembangkan ide-ide kreatif untuk menciptakan produk baru atau memperbaiki produk lama beserta proses produksi yang ada saat ini. 5 hal yang harus menjadi perhatian pada pengembangan Sistim Manajemen Kualitas:
  1. Fokus pelanggan;
  2. Keterlibatan Total;
  3. Tolok Ukur
  4. Dukungan Sistematis and
  5. Peningkatan yang terus menerus.
Peningkatan kualitas produksi dan jasa dapat dilakukan dengan berbagai alat bantu. Seven Tools merupakan alat bantu dalam pengolahan data untuk peningkatan kualitas, dan Seven New Tools merupakan alat bantu dalam memetakan masalah secara terstruktur,  guna membantu  kelancaran  komunikasi pada tim kerja,  dan untuk pengambilan keputusan. Seven Tools diantaranya adalah sebagai berikut: Pareto, Histogram, Fishbone, Scatter, Control Chart, Check Sheet, Grafik.

1.      Diagram Pareto
Diagram pareto disebut juga Gambaran pemisah unsur penyebab yang paling dominan dari unsur-unsur penyebab lainnya dari suatu masalah. Diagram Pareto diperkenalkan oleh seorang ahli yaitu Alfredo Pareto. Diagram Pareto ini merupakan suatu gambar yang mengurutkan klasifikasi data dari kiri ke kanan menurut urutan ranking tertinggi hingga terendah. Hal ini dapat membantu menemukan permasalahan yang terpenting untuk segera diselesaikan (ranking tertinggi) sampai dengan yang tidak harus segera diselesaikan (ranking terendah).
Selain itu, Diagram Pareto juga dapat digunakan untuk mem­bandingkan kondisi proses, misalnya ketidaksesuaian proses, sebelum dan setelah diambil tindakan perbaikan terhadap proses.
Adapun Penyusunan Diagram Pareto meliputi 6 (enam) langkah, yaitu:
a.       Menentukan metode atau arti dari pengklasifikasian data, misalnya ber­dasarkan masalah, penyebab jenis ketidaksesuaian, dan sebagainya.
b.      Menentukan satuan yang digunakan untuk membuat urutan karakteristik‑ karakteristik tersebut, misalnya rupiah, frekuensi, unit, dan sebagainya.
c.       Mengumpulkan data sesuai dengan interval waktu yang telah ditentukan.
d.      Merangkum data dan membuat rangking kategori data tersebut dari yaang terbesar hingga yang terkecil.
e.       Menghitung frekuensi kumulatif atau persentase kumulatif yang diguna­kan.
f.       Menggambar diagram batang, menunjukkan tingkat kepentingan relatif masing- masing masalah. Mengidentifikasi beberapa hal yang penting untuk mendapat perhatian.

2.      Histogram
Adapun karakteristik histogram adalah sebagai berikut:
a.       Histogram menjelaskan variasi proses, namun belum mengurutkan rangking dari variasi terbesar sampai dengan yang terkecil.
b.      Gambar bentuk distribusi (cacah) karakteristik mutu yang dihasilkan oleh data yang dikumpulkan melalui check sheet.
c.       Histogram juga menunjukkan kemampuan proses, dan apabila memungkinkan, histogram dapat menunjukkan hubungan dengan spesifikasi proses dan angka‑angka nominal, misalnya rata‑rata.
d.      Dalam histogram, garis vertikal menunjukkan banyaknya observasi tiap‑tiap kelas.
Langka-langkah Penyusunan Histogram Menurut Mitra (1993), langkah penyusunan histogram adalah:
a.       Menentukan batas‑batas observasi: perbedaan antara nilai terbesar dan terkecil.
b.      Memilih kelas‑kelas atau sel‑sel. Pedoman: banyaknya kelas = akar n, dengan n = banyaknya data,
c.       Menentukan lebar kelas‑kelas tersebut. Biasanya, semua kelas mempunyai lebar yang sama. Lebar kelas = range /  banyak  kelas.
d.      Menentukan batas‑batas kelas. Kelas‑kelas tersebut tidak saling tumpang tindih.
e.       Menggambar frekuensi histogram dan menyusun diagram batangnya.

3.      Check Sheet
Lembar isian (check sheet) merupakan alat bantu untuk memudahkan dan menyederhanakan pencatatan data. Bentuk dan isinya disesuaikan dengan kebutuhan maupun kondisi kerja yang ada. Untuk mempermudah proses pengumpulan data maka perlu dibuat suatu lembar isian (check sheet), dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a.       Maksud pembuatan harus jelas. Dalam hal ini harus diketahui informasi yang jelas dan apakah data yang nantinya diperoleh cukup lengkap sebagai dasar untuk mengambil tindakan atau tidak. Stratifikasi harus sebaik mungkin
b.      Dapat dipahami dan diisi serta memberikan data yang lengkap tentang apa yang ingin diketahui.
c.        Dapat diisi dengan cepat, mudah dan secara otomatis bisa segera diananlisa. Jika perlu dicantumkan gambar dan produk yang akan di check.
Tujuan pembuatan lembar pengecekan adalah menjamin bahwa data dikumpulkan secara teliti dan akurat oleh karyawan operasional untuk diadakan pengendalian proses dan penyelesaian masalah. Data dalam lembar pengecekan tersebut nantinya akan digunakan dan dianalisis secara cepat dan mudah. Lembar pengecekan ini memiliki beberapa bentuk kesalahanjumlah.

4.      Fish Bone Diagram
Istilah lain dari Fishbone Diagram adalah Diagram Ishikawa, dikembangkan oleh Kaoru Ishikawa seorang pakar kendali mutu. Sering kali disebut sebagai fishbone diagram dikarenakan bentuknya yang menyerupai tulang ikan. Fishbone Diagram lahir karena adanya kebutuhan akan peningkatan mutu atau kualitas dari barang yang dihasilkan. Seringkali dalam suatu proses produksi dirasakan hasil akhir yang diperoleh tidak sesuai dengan ekspektasi, misalnya: barang cacat terjadi lebih dari yang ditetapkan, hasil penjualan sedikit, mutu barang kompetitor lebih baik dari barang kita, nasabah lebih memilih produk kompetitor competitor, dan lain-lain. Dari sinilah timbul pemikiran untuk melakukan analisa dan evaluasi terhadap proses yang sudah terjadi dalam rangka untuk memperbaiki mutu. Fishbone Diagram merupakan salah satu alat pengendali mutu yang fungsinya untuk mendeteksi permasalahan yang terjadi dalam suatu proses industri.
Fishbone Diagram dalam penerapannya digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi penyebab permasalahan. Diagram ini sangat praktis dilakukan dan dapat mengarahkan satu tim untuk terus menggali sehingga menemukan penyebab utama atau Akar suatu permasalahan. Akar ”penyebab ” terjadinya masalah ini memiliki beragam variabel yang berpotensi menyebabkan munculnya permasalahan.
Fishbone Diagram sering juga disebut sebagai diagram Sebab Akibat. Dimana dalam menerapkan diagram ini mengandung langkah-langkah sebagai berikut:
a.        Menyiapkan sesi sebab-akibat
b.       Mengidentifikasi akibat
c.        Mengidentifikasi berbagai kategori.
d.       Menemukan sebab-sebab potensial dengan cara sumbang saran.
e.       Mengkaji kembali setiap kategori sebab utama.
f.        Mencapai kesepakatan atas sebab-sebab yang paling mungkin
Penggunaan diagram tulang ikan ini ternyata memiliki manfaat yang lain yaitu bermanfaat sebagai perangkat proses belajar diri, pedoman untuk diskusi, pencarian penyebab permasalahan, pengumpulan data, penentuan taraf teknologi, penggunaan dalam berbagai hal dan penanganan yang kompleks.

5.      Scattered Diagram/Diagram Tebar.
Scatter diagram merupakan cara yang paling sederhana untuk menentukan hubungan antara sebab dan akibat dari dua variabel atau untuk menentukan korelasi antara penyebab yang diduga dengan akibat yang timbul dari suatu masalah.
6.      Stratifikasi (flow chart atau run chart)
Merupakan metode untuk membuat sampling. Stratifikasi sendiri adalah proses pemisahan anggota dari suatu populasi kedalam sub-grup yang homogen sebelum pembuatan sampling. Ketujuh metode ini mulai populer di Jepang pada masa pasca-perang, terinspirasi dari tujuh senjata Benkei yang terkenal. Benkei adalah seorang pendeta-pejuang dalam sejarah Jepang. Seven basic tools merupakan metode mendasar sebelum menapaki metode yang lebih sulit seperti survey sampling, acceptance sampling, statistical hypotesis testing, design of experiments, multivariate analysis dan beberapa metode lainnya yang dikembangkan dalam bidang riset operasional.

7.      Grafik dan Peta Kendali (Control Chart)
Control Chart adalah grafik yang digunakan untuk mengkaji perubahan proses dari waktu ke waktu. Merupakan salah satu alat atau tools dalam pengendalian proses secara statististik yang sering kita kenal dengan SPC (Statistical Process Control), ada juga yang menyebutnya dengan Seven Tools. Pembuatan control chart dalam SPC bertujuan untuk mengidentifikasi setiap kondisi didalam proses yang tidak terkendali secara statistik (out of control) karena pengendaliannya terhadap proses maka control chart termasuk ke dalam aktivitas on line quality control.
Dalam proses pembuatan control chart sangat penting memperhatikan jenis data yang kita miliki untuk menentukan jenis control chart yang tetap, sehingga dapat memberikan informasi yang tetap terhadap kinerja proses. Kesalahan pemilihan jenis control chart dapat berakibat fatal, karena tidak ada informasi yang bisa tarik dari data yang sudah dikumpulkan bahkan dapat memberikan gambaran yang salah terhadap kinerja proses.

Sumber: evgust.wordpress.com/2011/04/05/7-tujuh-alat-perbaikan-kualitas/
              www.google.com



Kamis, 01 November 2012

Metode Penelitian

 
METODE PENELITIAN

Pengertian Metode Penelitian
Pengertian metode, berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos yang berarti cara atau menuju suatu jalan. Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan. Penelitian merupan usaha untuk menemukan, mengembangkan dan melakukan verifikasi terhadap kebenaran suatu peristiwa atau suatu pengetahuan dengan memakai metode-metode ilmiah. Metode penelitian adalah cara-cara berpikir dan berbuat yang dipersiapkan dengan baik-baik untuk mengadakan penelitian, dan untuk mencapai suatu tujuan penelitian, sedangkan metodologi penelitian adalah ajaran mengenai metode-metode yang digunakan dalam proses penelitian.fungsi penelitian adalah membantu manusia meingkatkan kemampuannya untuk menginterpretasikan fenomena-fenomena masyarakat yang kompleks dan berhubungan sehingga fenomena tersebut mampu membantu hasrat ingin tahu manusia.
Beberapa pandangan metode penelitian secara umum menurut para ahli:
1.      Nasir (1988), metode penelitian merupan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan.
2.      Sugiyono (2004), metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
3.      Winarno (1994), metode penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan dengan teknik yang teliti dan sistematik.
4.      Muhiddin Sirat (2006), metode penelitian adalah suatu cara memilih maslah dan penentuan judul penelitian.
Beberapa pandangan metode penelitian secara khusus menurut para ahli:
1.      Metode Penelitian Historis
Menurut Jack R Fraenkel & Norman E Willen “metode penelitian sejarah adalah penelitian yang secara eksklusif memfokuskan kepada masa lalu”.
2.      Metode Penelitian Survey
Menurut Zikmund “metode penelitian survey adalah satu bentuk teknik penelitian dimana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan”.
3.      Metode Penelitian Kuantitatif
Menurut Jonathan Sarwonno “metode penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya”.
4.      Metode Penelitian Eksperimen
Menurut Arikunto “metode penelitian eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi factor-faktor lain yang mengganggu”.
5.      Metode Penelitian Naturalistic
Menurut Bogdan dan Tylor dalam Moleong “metode penelitian kualitatif merupan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati”.
6.      Metode Penelitian Kebijaksaaan (Deskriptif)
Menurut Suharsimi Arikunto “metode penelitian kebijaksanaan adalah metode penelitian yang tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan tentang suatu variabel, gejala atau keadaan”.
7.      Metode Penelitian Tindakan
Menurut Kemmis “metode penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran praktik sosial”, Sedangkan menurut Kemmis & Taggar dalam Zuriah “metode penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif diri secara kolektif dilakukan peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktek pendidikan sosial mereka, serta pemahaman mereka mengenai praktek dan terhadap situasi tempat dilakukan praktek-praktek tertentu”.

Manfaat Metode Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dengan mengetahuinya metode penelitian ini ialah:
a.       Mengetahui arti pentingnya penelitian.
b.      Menilai hasil-hasil penelitian.
c.       Dapat melahirkan sikap dan pola piker yang skeptic, analitik, kritik dan kreatif.
d.      Dapat digunakan untuk skripsi, tesis dan research.


Cara Berpikir Ilmiah
Berpikir ilmiah yaitu bersikap skeptik, analitik, dan kritik.
a.       Berpikir skeptik adalah salah satu menenyakan bukti dan fakta yang mendukung pertanyaan.
b.      Berpikir analitik adalah selalu menganalisis setiap pertanyaan atau persoalan.
c.       Berpikir kritik adalah selalu mendasarkan pikiran atau pendapat pada logika dan mampu menimbang berbagai hal secara objektif berdasarkan data, dan analisis akal sehat.

Penelitian Sebagai Suatu Proses
a.       Salah satu cirri khas penelitian adalah proses yang berjalan secara terus menerus.
b.      Hasil penelitian tidak akan pernah merupakan hasil yang bersifat final.
c.       Hasil penelitian seseorang harus tunduk pada peneliti orang lain yang datang belakangan.
d.      Proyek penelitian dari awal sampai akhir merupakan proses.

Macam-Macam Metode Penelitian
1.      Metode Penelitian Experimen
Metode penelitian experimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.(Sugiyono : 2008 : 107)
Ada beberapa bentuk design experiment yang digunakan dalam penelitian antara lain :
a.   Pre-experimental design disebut design ini karena hasil experiment yang berupa variable dependen dipengaruhi variable independen, atau dapat terjadi pula karena tidak adanya variable control dan sampel tidak dipilih secra random.
b.   True experiment design disebut design ini karena peneliti dapat megontrol semua variable luar yang mempengaruhi jalannya experiment. Ciri utam design ini adalah sampel yang digunakan untuk experiment maupun kelompok control dipilih secara random dari populasi tertentu.
c.  Factorial design yaitu merupakan modifikasi dari design true experiment dengan memperhatikan kemungkinan adanya variable moderator yang mempengaruhi perlakuan (variable independen) terhadap hasil (variable dependen).
d.   Quasi experimental design adalah merupakan pengembangan dari true experimental design yang sulit dilaksanakan. Karena mempunyai kelompok control yang tidak berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variable yang mempengaruhi pelaksanaan experiment.
Tahapan dalam penelitian experimen ini adalah :
a.   Menentukan judul penelitian
b.   Menentukan  kelompok experiment dan kelompok control
c.   Menggunakan t-test , wawancara, dalam pengumpulan datanya
d.   Menggunakan true experimental design dalam mengolah datanya
e.   Hipotesisnya berupa hipotesis deskriptif atau komperatif
Penelitian eksperimen dapat didefinisikan sebagai metode sistematis guna membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat. Penelitian eksperimen merupakan metode inti dari model penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Dalam metode eksperimen, peneliti harus melakukan tiga persyaratan, yaitu kegiatan mengontrol, memanipulasi, dan observasi. Dalam penelitian eksperimen, peneliti membagi objek atau subjek yang diteliti menjadi dua kelompok yaitu kelompok treatment yang mendapatkan perlakuan dan kelompok kontrol yang tidak mendapat perlakuan. (Trianto, M.Pd:2010: 197)
Ciri-ciri metode experiment adalah:
a.       Terdapat dua kelompok, yaitu eksperimen dan kelompok control.
b.      Mengusahakan agar pengaruh perlakuan eksperimen menjadi maksimal dan pengaruh ubahan penyangga menjadi minimal.
c.  Harus mempertimbangkan kasahihan ke dalam (internal validity) yaitu memperhitungkan perbedaan pengaruh yang diakibatkan oleh perlakuan eksperimental dengan perlakuan pembanding.
d.    Mempertimbangkan kesahihan keluar (eksternal validity) yaitu memperhitung kan hasil penelitian dapat diberlakukan umum dengan kondisi berkesesuain. 

Tahapan-Tahapan Penelitian ini dimulai dengan:
a.       Membuat hipotesis kausal yang terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat.
b.      Mengukur variabel terikat dengan pengujian awal (pre-test).
c.       Memberikan treatment/stimulus kedalam kelompok yang diteliti.
d.      Mengukur kembali variabel terikat setelah diberikan stimulus (post-test).

2.      Penelitian Historis
Penelitian historis adalah penelitian yang ditujukan pada rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif memahami peristiwa masa lampau. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini sukar dikendalikan, maka tingkat kepastian pemecahan masalah dengan metrode ini sangat rendah. Data yang dikumpulkan biasanya merupakan hasil pengamatan orang lain, seperti surat-surat atau dokumen masa lalu. Penelitian ini ditujukan pada kehidupan pribadi seseorang disebut juga biografis. (Amirul Hadi,Haryono:2005:57)
Ciri-ciri metode historis ini:
a.     Data yang dikumpulkan diambil dari hasil observasi orang lain. Data yang baik data yang      autentik, tepat dari sumber yang penting.
b.      Penelitian dilakukan dengan tertib, sistematis obyektif dan tuntas.
c.       Data dikumpulkan dari sumber primer, yaitu peneliti sendiri langsung melakukan observasi atas peristiwa yang dilaporkan.
d.      Data yang berbobot diuji secara eksternal dan internal

Tahapan-tahapan yang ditempuh dalam penelitian historis adalah sebagai berikut:
a.       Menuliskan definisi masalah.
b.    Merumuskan tujuan penelitian dan jika mungkin merumuskan hipotesis yang akan memberi arah dan fokus bagi kegiatan itu.
c.       Mengumpulkan data.
d.      Mengevaluasi data yang diperloeh dengan melakukan kritik eksternal dan krtik internal.
e.       Menuliskan laporan.
Instrumen yang digunakan dalam metode histori adalah:
a.       Pedoman studi dokumentasi.
b.      Wawancara terhadap sumber menggunakan pedoman wawancara
Bentuk kesimpulan akhir:
Kegiatan  terakhir  dari  penelitian  sejarah  (metode  sejarah)  adalah serangkaikan  fakta  berikut  maknanya  secara  kronologis/diakronis  dan sistematis, menjadi  tulisan  sejarah  sebagai kisah. Kedua  sifat uraian  itu harus benar-benar  tampak,  karena  kedua  hal  itu  merupakan  bagian  dari  ciri  karya sejarah ilmiah, sekaligus ciri sejarah sebagai ilmu.

3.      Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif berusaha memberikan dengan sistematis dan cermat fakta – fakta aktual dan sifat populasi tertentu.Misalnya penelitian yang dilakukan mahasiswa menyusun tesis untuk memperolah gelar sarjana kependidikan di IKIP biasnya merupakan penelitian deskriptif, seperti mengenai kemunduran prestasi belajar siswa. (Amirul Hadi,Haryono:2005:55)
Penelitian Deskriptif ialah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi sekarang. Penelitian deskriptip memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung. Melalui penelitian deskriptif, peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakuan khusus terhadap peristiwa tersebut. Variabel yang diteliti bisa tunggal (satu variabel) bisa juga lebih dari satu variabel. (Trianto, M.Pd:2010: 203-205)
Ciri-cirin metode deskriptif adalah:
a.       Bertujuan untuk memecahkan masalah actual yang dihadapi sekarang.
b.      Bertujuan untuk mengumpulkan data atau informasi yang disusun, dijelaskan dan dianalisis.
c.       Hipotesis berupa kesimpulan atau penyelesaian suatu masalah.
Tahapan-tahapan metode deskriptif adalah:
a.       Mendefinisikan dengan jelas dan spesifik tujuan yang akan dicapai.
b.      Merancang cara pendekatannya.Mengumpulkan data.
c.       Menyusun laporan.
Instrumen pengumpul data
Dalam metode deskriptif Instrumen pengumpul data yang biasa digunakan adalah: Pedoman Wawancara untuk Wawancara, Quesioner untuk Angket. Teknik Pengolahan data dengan Tabulasi data, Tabelling, Analisis Tabel.
4.         Penelitian Filosofis
Metode filosofis adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki secara rasional melalui pemikiran yang terarah, mendalam, dan mendasar tentang hakikat sesuatu, baik dengan mempergunakan pola berpikir aliran filsafat tertentu maupun dalam bentuk analisa sistematik.Berdasarkan pola berpikir induktif, deduktif, maupun penomenologis.Dengan memperhatikan hukum-hukum berpikir (logika). (Muhammad, AbdulKadir. 2004 : 75)
Teknik Pengolahan data Karena metode Filosofis termasuk kedalam pendekatan Kualitatif, maka teknik pengolahan data yang bisa digunakan adalah:
a.       Selama Proses penelitian di lapangan: pengumpulan data, kesimpulan, dan Verifikasi.
b.      Display data.
c.       Reduksi data.
d.      Kesimpulan dan Verifikasi

5.      PenelitianEksploratif
Penelitian eksploratori bersifat mendasar dan bertujuan untuk memperoleh keterangan, informasi, data mengenai hal-hal yang belum diketahui. Karena bersifat mendasar, penelitian ini disebut penjelajahan  (eksploration). Penelitian eksploratori dilakukan apabila peneliti belum memperoleh data awal sehingga belum mempunyai gambaran sama sekali mengenai hal yang akan diteliti. Penelitian eksploratori tidak memerlukan  hipotesis atau teori tertentu. Peneliti hanya menyiapkan beberapa pertanyaan sebagai penuntun untuk memperoleh data primer berupa keterangan, informasi, sebagai data awal yang diperlukan.( Zulnaidi: 2007: 98)

Nama/npm       : Latipah Annum Nasution/33410976
Kelas               : 3ID03

Sumber: