MAKALAH
PROSES
PEMBUATAN EMPING MENINJO
1.
Latar
Belakang
Emping melinjo merupakan sejenis kripik yang dibuat dari
buah melinjo tua. Emping merupakan salah satu komoditi pertanian yang memiliki
harga tinggi. Emping sangat cocok digunakan sebagai teman makan tape ketan atau
pelengkap makanan lain seperti gado-gado, bubur, ketoprak, berbagai resep soto
dan sop nusantara.
www.agsfood.net
Ragam Sajian dengan Emping Melinjo
Ragam Sajian dengan Emping Melinjo
1.
Kualitas
Emping Meninjo
Pembuatan emping pada dasarnya adalah proses pemipihan biji
melinjo tua. Hasil dari proses pemipihan ini ada dua macam, yaitu emping tebal
dan emping tipis. Emping tebal dihasilkan dengan memukul melinjo tanpa cangkang
1-2 kali. Warna kuning agak gelap dengan tingkat ketebalan dan kekeringan
antara emping yang satu berbeda, sehingga sebelum digoreng harus dilakukan
penjemuran terlebih dahulu. Namun terkadang tidak mengembang sempurna saat
digoreng. Sedang emping tipis
diperoleh dengan memukul melinjo tanpa cangkang beberapa kali hingga ketebalan
tertentu, biasanya antara 0,5-1,5 mm. Warna kekuningan agak bening dengan
tingkat ketebalan dan kekeringan yang seragam. Jika digoreng akan mengembang
dengan baik.
Pembuatan
emping tipis hingga saat ini belum dapat dilakukan dengan mesin pemipih
melinjo. Pemipihan masih harus dilakukan secara manual, oleh orang yang
berpengalaman. Emping melinjo tipis inilah yang disebut sebagai emping
berkualitas tinggi.
2.
Peralatan
yang Digunakan dalam Pembuatan Emping Meninjo
Peralatan
yang digunakan untuk memproduksi emping melinjo masih sederhana, mudah
diperoleh, dan relatif murah harganya. Alat-alat yang diperlukan antara lain:
a. Batu
landasan atau yang biasa disebut umpak
Umpak digunakan
sebagai tempat/alas untuk memipihkan biji melinjo. Umpak biasanya memiliki
permukaan yang rata dan licin serta terbuat dari kayu seperti kayu mahoni dan
kayu sawo, tetapi ada juga umpak yang terbuat dari batu.. Umur ekonomis umpak biasanya
berkisar antara 7-8 tahun.
b.
Palu/martil.
Martil digunakan untuk memecahkan cangkang/kulit keras serta memipihkan biji melinjo yang sudah disangrai. Martil tersebut terbuat dari besi baja. Ukuran berat martil bermacam-macam, mulai dari 1 kg, 1,5 kg, dan 2 kg bahkan ada yang sampai 3 kg.
Martil digunakan untuk memecahkan cangkang/kulit keras serta memipihkan biji melinjo yang sudah disangrai. Martil tersebut terbuat dari besi baja. Ukuran berat martil bermacam-macam, mulai dari 1 kg, 1,5 kg, dan 2 kg bahkan ada yang sampai 3 kg.
c.
Sosok/kape.
Serok atau yang biasa disebut kape ini terbuat dari seng. Untuk memindahkan biji melinjo yang sudah dipipihkan di atas umpak ke anyaman bambu/rigen, maka digunakan serok/kape.
Serok atau yang biasa disebut kape ini terbuat dari seng. Untuk memindahkan biji melinjo yang sudah dipipihkan di atas umpak ke anyaman bambu/rigen, maka digunakan serok/kape.
d.
Wajan
Wajan digunakan untuk menyangrai biji melinjo. Wajan tersebut terbuat dari tanah liat.
Wajan digunakan untuk menyangrai biji melinjo. Wajan tersebut terbuat dari tanah liat.
e.
Serok
Serok yang digunakan untuk mengaduk-aduk dan mengangkat biji melinjo yang disangrai di wajan biasanya terbuat dari stainless steel atau tempurung kelapa agar tidak karatan. Serok memiliki bagian bawah yang berlubang-lubang.
Serok yang digunakan untuk mengaduk-aduk dan mengangkat biji melinjo yang disangrai di wajan biasanya terbuat dari stainless steel atau tempurung kelapa agar tidak karatan. Serok memiliki bagian bawah yang berlubang-lubang.
f.
Anyaman bambu (rigen)
Anyaman bambu/rigen yang digunakan untuk menjemur emping yang telah dipipihkan
biasanya berukuran 70cm x 80cm dan 60cm x 120cm
Anyaman bambu/rigen yang digunakan untuk menjemur emping yang telah dipipihkan
biasanya berukuran 70cm x 80cm dan 60cm x 120cm
g.
Tungku
Tungku yang digunakan sebagai pemanas untuk menyangrai biji melinjo terbuat dari batu bata dengan P x L x T = 20 x 25 x15 cm serta mempunyai umur ekonomis > 25 tahun.
Tungku yang digunakan sebagai pemanas untuk menyangrai biji melinjo terbuat dari batu bata dengan P x L x T = 20 x 25 x15 cm serta mempunyai umur ekonomis > 25 tahun.
h.
Mesin pengepres kemasan
Mesin pengepres kemasan ada beberapa jenis, dari yang sederhana sampai yang modern untuk mengemas secara masal.
Mesin pengepres kemasan ada beberapa jenis, dari yang sederhana sampai yang modern untuk mengemas secara masal.
3.
Proses
Pembuatan Emping Melinjo
Pembuataatan emping
melinjo memerlukan kesabaran untuk memperoleh hasil yang berkualitas. Tenaga
kerja produksi, yang sering disebut pengrajin, umumnya adalah perempuan, yang
biasanya berumur paruh baya (ibu-ibu). Tidak ada kualifikasi khusus yang
diperlukan dalam industri emping. Keahlian membuat emping biasanya didapatkan
dari turun-temurun. Bagi pengrajin emping, pekerjaan membuat emping merupakan
pekerjaan sampingan dari pekerjaan utamanya yaitu bertani. Untuk menghasilkan
emping yang berkualitas baik diperlukan bahan baku yang berkualitas. Biji melinjo yang berkualitas baik adalah biji melinjo yang sudah tua, yang
secara fisik dapat diketahui dari kulit luar yang berwarna merah dan relatif
segar (tidak disimpan terlalu lama).
1. Buah
melinjo di bersihkan dari daun dan buah yang sudah matang Tahap pertama dalam
pembuatan emping yaitu pengupasan kulit luar biji melinjo. Kulit luar
biji melinjo dikupas dengan menggunakan pisau. Kulit luar biji melinjo ini dapat
digunakan untuk sayuran.
Pembersihan Melinjo
2. Disangrai
dengan pasir dan di aduk aduk sampai warna kulit luarnya menjadi kecoklatan.
Biji melinjo yang sudah dikupas kulit luarnya dan sudah dikeringkan selama
beberapa waktu seperti yang telah disebutkan di atas, kemudian disangrai.
Prosesnya yaitu: pertamatama, wajan yang telah diisi pasir dipanaskan di atas
tungku hingga panas pasirnya merata. Jika pasirnya sudah panas, biji melinjo
dimasukkan dan diaduk-aduk bersama pasir hingga panasnya merata. Agar menghasilkan
emping yang berkualitas bagus (rasanya gurih dan warna empingnya bening) maka
selama proses penyangraian, waktunya tidak boleh terlalu cepat ataupun terlalu
lama dihasilkan akan berwarna putih keruh. Waktu yang ideal untuk proses penyangraian ini biasanya ± 2 menit.
Proses Penyangraian
3. Setelah
warna kecoklatan lalu di pukul dengan batu atau alu hingga kulit yang keras
terpecah biji melinjo yang telah bersih di pukul pukul hingga tipis. Emping
yang sudah ditata di atas rigen kemudian dikeringkan. Proses pengeringan
dilakukan dengan bantuan sinar matahari. Biji melinjo yang sudah terkelupas
cangkangnya langsung dipipihkan dengan cara menggetok/memukul biji melinjo
tersebut hingga rata dengan menggunakan martil baja sebanyak 2-3 kali getok.
Emping yang bagus adalah emping yang permukaannya tipis dan tidak cepat. Jadi
semakin tipis emping tersebut, maka akan semakin bagus. Apabila ingin membuat
emping ukuran
yang lebih besar, maka caranya dengan meletakkan secara berdekatan biji melinjo
pertama dengan biji melinjo berikutnya. Semakin besar ukuran yang diharapkan,
makin banyak biji melinjo yang dibutuhkan.
Pemukulan Biji Melinjo
4. Proses
selanjutnya adalah emping di jemur sehingga kandungan air dalam emping
berkurang. Emping yang telah diangkat dari umpak, kemudian diletakkan di atas
anyaman bambu/rigen. Peletakan emping tersebut tidak boleh sembarangan, harus
diatur sedemikian rupa agar tidak saling bertumpuk (tidak tumpang tindih).
Karena apabila saling bertumpukan, maka akan sulit untuk mengangkatnya (apabila
diangkat, empingnya akan hancur).
Penjemuran Emping
5. Tahap Sortasi Penyotiran bertujuan untuk
memisahkan emping sesuai dengan kualitas. Kualitas fisik dinilai dari keutuhan
bentuk, kejernihan, kepipihan dan bau. Emping yang telah benar-benar kering,
kemudian disortir dahulu. Penyortiran emping tersebut dilakukan dengan cara:
a. Memisahkan
emping yang utuh dari yang pecah
b. Memisahkan
emping yang ada bintik-bintik hitamnya.
c. Memisahkan
emping yang tebal dari yang tipis
d. Memisahkan
emping yang berasal dari biji melinjo yang masih muda.
6.
Pengemasan
Setelah emping-emping tersebut disortir berdasarkan kualitas lalau dilakukan pengemasan. Pengemasan dilakukan dengan menggunakan kemasan plastik dan atau karton, kemasan plastik biasanya sudah diberi label untuk yang akan dijual satuan. Emping dimasukkan ke kantong plastik dan ditimbang berat bersihnya (netto). Setelah itu barulah dipress dengan menggunakan mesin press. Ukuran kemasan kami mengunakan 0,5 kg dan 1 kg. Sementara untuk kemasan plasti yang dijual curah, biasanya dalam ukuran 5kg, 10 kg atau 15 kg. Emping-emping yang sudah dikemas tersebut sebaiknya disimpan di tempat yang sejuk dan kering. Kemasan karton digunakan untuk pengiriman produk ke tempat yang relatif jauh dan dalam jumlah besar/curah. Pemakaian kemasan karton bertujuan agar produk sampai di tempat tujuan dalam kondisi utuh dan baik.
Setelah emping-emping tersebut disortir berdasarkan kualitas lalau dilakukan pengemasan. Pengemasan dilakukan dengan menggunakan kemasan plastik dan atau karton, kemasan plastik biasanya sudah diberi label untuk yang akan dijual satuan. Emping dimasukkan ke kantong plastik dan ditimbang berat bersihnya (netto). Setelah itu barulah dipress dengan menggunakan mesin press. Ukuran kemasan kami mengunakan 0,5 kg dan 1 kg. Sementara untuk kemasan plasti yang dijual curah, biasanya dalam ukuran 5kg, 10 kg atau 15 kg. Emping-emping yang sudah dikemas tersebut sebaiknya disimpan di tempat yang sejuk dan kering. Kemasan karton digunakan untuk pengiriman produk ke tempat yang relatif jauh dan dalam jumlah besar/curah. Pemakaian kemasan karton bertujuan agar produk sampai di tempat tujuan dalam kondisi utuh dan baik.
Emping Siap Produksi
https://docs.google.com/
proses+pembuatan+emping.
Google.com